SenandUng raMai hUjan
yg kiAn mmebanjiri “hatii kecil Si PeciNta” iNi…
iNdah...
Bahagia...
sejukkan jiWa yg semuLa remuK,
HancurKan keraguAn yg bergiliran menusuk…
PerLahan menunjukan boLa2 ciNta yg semuLa tersembunyi,
daLam buiH2 keraGuan jahat daN ketidak setiaan yG tak pasti..
terus.. terUsLah sperti iNi…
iNgin rasa’ny tak perNah berahir..
iNgin rasa’ny kbhagiaan dan keceriaan tak terhingga inii
abadii ..
Ya Tuhan..
abadiKah ciNta ini..?
atau keLak
kuatkan kami..
Oh Tuhan..
Kuatkan kami…
_Yang terdaLam_
KuLepas semua yang ku inginkan..
Tak akan kuulangi..
Maafkan jika kau kusayangi.. dan bila kumenanti…
Pernahkah engkau coba mengerti, lihatlah ku disini..
Mungkinkan jika aku bermimpi, salahkan tuk menanti…
“takkan lelah aku menanti,
Takkan hilang cintaku ini…
Hingga saat kau tak kembali..
Senyuman Sang Peri…
adaLah senyuMan yg hanya bisa ia rasakan biLa sampai kedaLam bahagia’ny…
biLa sampai kedaLam reLung hati’ny yg berteriaK senaNg..
menabuRkan buNga2 kebahagiaan daLam sekujur tuBuhnya…
Sang Peri.. beserta kerapuHan yg tiba2 datang..
Sang Peri beserta keremukan yg terkadang tiba,,,
taPi dia kuat..
dia dengan bebaN berat seberat karuNgan bola duNia..
atau bahKan karuNgan batu2 besar yg panas..
tapi berunTung baginya…
ada sang pangeran yg senantiasa temaniNya …
mski dLm kerapuHannya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar