Selasa, 10 November 2009

" Keremukan jiwa daN jerit hati sang Peri..”

"Keremukan jiwa daN jerit hati sang Peri..”


Jeritt kepedihan hati di malam yg kelam itu..

Bersisik lirih…

Sepi..pahitt…

rapuh sudah senyumku…

remuk sudah bahagiaku…

semua kini terasa mengiris jiwa…

menciptakan butiran air mata

Mengisi perih Lembaran puisi semu..

Semua kaTa terangkai dengan LeLah..

Lelah rasanya..

Sakitt…

Mengiris perih butiran air mata

Mengisi perih lembaran puisi semu..

Rapuh.. Remuk…

Semua kata terangkai dgn lelah…

Ku coba tuk berdiri tegap meLawan derasNya angin

Tapi tak bisa…

Tak bissa .. suLit tuK meraih arti kata kuat itu..

suLiit…

begitu sulit untuk berdiri …

peLuh kini penuhi jantung hati….

Dan bila malam tlah datang membawa kesunyian angin malam

Kehidupan terasa begitu menusuk jiwa yang rapuh

Dan membunuh kebahagiaan yang kini remuk

Matii..

Jika aku mati,

pintu-pintu membuka menjadi jendela..

Arang memutih tak berdaya

Lampu-Lampu di senja hari terang dengan pasti..

Jika akku matii..

Alam membisikan gelora hatii yang lelah..

Pohon-pohon menjeritt bahagia..

Dan jiwa raga dan asa kku hanyut dalam butiran ucap tahlil…

Namu yah…. Hatiku ada tetap ada dan terbesit dipikirku..

Bahwa disana ada orang-orang ku sayangi..

Dan menyayangiku…

Untuk apa akuu mati..?

Bila belum ada yg bias kuberikan pada semua yang kusayangi..

Dan kehadiran kata hatiku itupun hanyut dalam sesalku..

Mengapa pendek pikirku seperti itu..

Seolah bukan aku yang berkata sejahat itu…


“Butiran Air maTa sang peri "

“Butiran Air maTa sang peri

cahaya bintang mengelilingi air mata sang peri tidur

air mata sang peri tidur bercucuran melawan hembusan angin

dapatkah sang pangeran merasakannya??

kesunyian bergetar kini ia rasa

sang peri tidur melukis di secarik kertas putih, bermandikan air mata..

sekalipun dengan mata tertutup,

tapi lukisan itu tiada bercacat

kehangatan senyum sang pangeran pembawa panah asmara membalut hati sang peri tidur

apakah ini perasaan cinta yang sesungguhnya???

Yang begitu menusuk hingga ke urat empedu, sehingga

sang peri tidur bisa melihat sang pangeran sekalipun matanya tertutup

kemudian tiba kembali jeritan hati itu..

aPa cinta ini salah??

Meski cinta ini salah..

tapi sang peri tidur tak akan melepaskannya,

karena itu adalah sang pangeran pembawa panah asmara yang begitu menusuk jantungnya dan pembawa gelembung-gelembung cinta

sang peri tidur berjalan dalam kenangan

air mata tumpah di hati sang peri tidur

apa yang harus dia kukan?

lihatlah kini sang peri tidur seperti bintang di langit

tak bisakah sang pangeran menjadi satu-satunya cinta di hati sang peri tidur

bagai bintang yang berjuta itu…

namun ada satu yang terlebih terang..

seperti itulah pangeran

Meski cinta ini salah

tapi sang peri tidur tak akan melepaskannya,

karena itu adalah sang pangeran pembawa gelembung cinta yang berbungkus kebahagian…

rasa sayangnya kini begitu membaja…

disisi lain jeritan hatinya sungguh menyiksa jiwa…


“KeterBukaan di tempaT teriNdah itu..”

“KeterBukaan di tempaT teriNdah itu..”

sometiMes yOu migHt feel that You’ll be happier aLone…

But iTs aLways nice tO have someone tO haze aRound with..

someone tO tHing aBout…

sOmeoNe tO care about…

someone tO sHare yOur joY…

so take a cHance…

You’ll never Now what yOu will geT…

uNtiL yOu have really tired…

sO iF thEre’s somebody yOu miss

tell them that yOu dO…

Cause there’s something oNLy Love caN dO…

Ketika semua terungkap…

ketiKa Sang pangeran harus mengetahui semua jeritan hati sang peri…

Angin melambai kasar dengan cepat…

Daun-daun memekik dengan pelan…

Kayu kayu memucat…

Dan gelas serta piring-piring kaca ikut menjerit pelan…

Digenggamnya erat sang pangerat..

Eratt.. pegangan itu karena sang peri takut pegangan itu akan lepas…

Takutt…

Sang peri saat itu sangan amat begitu takut…

Takut setakut-takutnya….

Karena “kehilangan sang pangeran” adalah satu2nya yang dipikir sang peri tidur saat itu…

Eratt..

Dieratkannya lagi pegangan itu…

Karena takut lepass, karena peri tidur tak ingin lepass…

Peri tidur bersenandung perih dengan lirih…

Peri tidur bernyanyi geram dengan tangis…

Peri tidur siap… saat itu dia siapp akan apa yg dimaksud dengan kata “konsekuensi”, “resiko” atau apalah…

Meski dia tersiksa dan remuk bahkan hancur.. namun dya tak ingin sang pangeran yang kini disampingnya ini tersakiti.. apalagi olehnya…


Oh tuhan…

Mengapa jeritan itu harus terungkapp…

Padahal peri tidur sungguh sdikitpun tak ingin kehilangan sang pangeran…

Ketika jeritan itu tlah terungkap semua…

Dan perih, remuk rauman jiwa tlah terang sudah…

Pangeran terdiam dengan lelahnya…

Dan kemudiann…


“Sang pangeran pemBawa kanTong berisi geLembung keBahagiaan”

“Sang pangeran pemBawa kanTong berisi geLembung keBahagiaan”


Dan kemudian ..

Sungguh tak kusangka sebelumnya..

Ketika ku merasa bahwa diriku tlah rapuh dan mungkin jiwaku tlah mati karena akan kehilangan sang pangeran…

Ketika ku merasa bahwa perasaanku hanyalah aku yg kan mengerti..

Bukan siapapun dan bukan pangeran itu…

Dan ketika ku merasa bahwa sebagaimanapun akuu bersenandung lirih bahwa hanya pangeranlah yang ada dihatiku,

Namun pangeran takkan percaya semua itu..

Semua rasa cinta yang sebesar lautan ….

Namun ternyata Sang peri tidur salah…

Saat hatinya tlah sampai pada kepasrahannya…

Namun pangeran ucapkan kembali kata2 yg sesungguhnya adalah kekuatan bagi sang peri tidur….

Yaa… Pangeran mengerti…

wahai pangeran bertopeng pembawa panah asmara dan gelembung kebahagiaan

Kaulah yang menghanyutkanku..

Kalulah yang membuatku mngerti akan hidup dan kehidupan…

Pangeranku…

Pangeran pembawa kantong berisi butiran cinta..

Drimu bgitu brharga…

Cnta dnganmu trasa bgitu indah

Tak ada seorang pun yg bsa mnggantikanmu,

meski brjuta makhluk yg smpurna..

tpi drimu lbh smpurna d hatiku,

tak ada pelukan lauin yg dpat mnghangatqu bgai sinar mntari,

tk ada knyamanan lain bgai sang gerimis..

tpi kmu..

mmbwatqu tkut akn ssuatu yg plg qtakuti..

yaitu khilanganmu…

Tahukan qmu,

dsaat q tkut akan petir,

dsaat qu mnggigil krna dinginnya angin,

lalu tkutnya aq akn glapnay mlam,.

.tpi byangmu..

hnya byangmu yg kian ada d tiap lngkahku..

myakinkanku,

mnguatkan qu…tnpa kw sdari..

htiku tlah mnyatu dlam hdupqu..

tuk mngingatmu,shingga kini,

q tak lagi tkut akn ptir

,tak lgy tkut dinginnya angin dan gelapnya malam,

krna ada qmu d lngkahku.. mnemaniku, mnguatkanqu

Senyummu menghilangkan smuwa tkutku,

snyummu mmbwatqu bhagia.dan hatiku mrasa aman d balik jiwamu

dan manghilangkan segala jenis keraguan dihatiku…

yakinkan aku… teruslah disampingku wahai pangeranku…

“Kasih sayaNg dan Impian Sang Peri tiduR”

“Kasih sayaNg dan Impian Sang Peri tiduR”


Kenyamanan itu bagai sang gerimis

Bagai selimut saat angin memekik,

Bagai payung saat hujan deras mengguyur

Kenyamanan itu..

Pelukan hangat sehangat sinar mentari

Takkan ada yg bisa memberikan

Kenyamanan senyaman bersamamu

Senyaman berada di pelukumu

Karena senyaman itulah cintamu

Cinta yang orang lain tak bisa menggantikannya

Cinta yang berbeda

Dan cinta yang membuatku

Merasakan kenyamanan itu di setiap langkah bersamamu..

Dan kenyamanan itu..

Menguatkanku di setiap langkahku..

Mambawa ku pada hidupku..

Yg dulu hilang…

Sampai pada akhirnya bersatu kembali cinta putih itu…

Tuhan…

Akankah kami abadi???

Akankah Kami sejati??

Bila semua tlah seprti ini…

Tuhan….

Kuatkan kami…

Menghadapi semua jenis rintangan yang begitu perih kami Lalui…

Dan begitu sakitt tuk dimengerti…

Tuhan…

Kelak bila kami bahagia..

Mski bila takdir menunjukan kami harus bersama dengan orang yang berbeda, akankah kami masih bisa tersenyum oh tuhan???

Tersenyum sebahagia saat ini…

Tertawa selepas kisah indah dan kenangan indah saat ini…

Akankah bisa …??

Tuhan..

Tunjukan jalan terbaik bagi kami…

Dengan ridhomu ya Tuhan…

Bukakanlah jalan kami…

Karena kami tak seperti mereka…

Iiah, kami tak seperti mereka..

Sang penghianat cinta..

Sang pemain cinta…

Sang pemeras cinta…

Kami bukan…

Karena baru saat ini sang peri tidur yakin akan kata cinta sejati….

Bahwa cinta sejati itu ada….


“KekuataN semPurna itu dan Kelelahan jiwa yang reduP”

“KekuataN semPurna itu dan Kelelahan jiwa yang reduP”

Kekuatan itu kini sungguh meredupkan kerapuhanku…
Dan memadamkan api2 perihku..
Meski sang peri tidur maupun sang pangeran
Tidak tau akan apa yang kan terjadi di esok hari..
Namun kini semuanya telah kembali..
Kenangan2 dan senandung2 cinta kini tlah terisi kembali…
Hati yang semula mati perlahan hidup kembali…
Jiwa yang remuk kini tlah utuh kmbali..
Dengan cinta …
Dan kebahagiaan disekeliling sang peri tidur dan sang pangeran…
Kini kembali mengelilingi
Rotasi berputarnya waktu…
Dentingan waktu kini berjalan kembali..
Gertakan rindu kini mengalir kembali…

ZieRa …
Ziera takkan tergantikan
Meski badai dating
Meski hujan deras menggerang
Tapi ziera selalu tegar
Dan kan selalu berdiri dengan kuat..
Ketika ziera berada dalam suatu dilemma
Dan ketika ziera hamper terpisahkan
Tapi ziera melaluinya
Ziera…
Ziera…
Ziera…
Satu kata yang buatku kuat..
Satu kata yang menggantikan segala kata
Yang bertema cinta sejatii…

“daN arti keBahagiaan”

“daN arti keBahagiaan”


Dan apalah arTi kebahagiaan?

biLa tak ada cita dalam hati..

dan apalah arti kabehagiaan?

biLa tak ada ketenangan di jiwa…

dan apalah arti kebahagiaan?

Bila tak ada kenyamanan yang pasti…

Dan kebahagiaan yang sesungguhnya…

Memang hanya tuhan lah yang tau…

Dan yang maha mengatur segalanya…..

Sang peri tidur terdiam memandang hujan…

Sang pangeranlah yang selalu ada dipikirannya…

Setiap dia melangkah

Setiap dia membukakan mata’nya di pagi hari…

Setiap dia terhanyut dalam lamunan…

Setiap detik yang berganti..

Hanya baying sang pangeranlah yang ada….

Dan Sang peri tak tau…

Apa yang kan terjadi dikehidupan yg akan datang kelak….

Yang paling pasti saat ini adalah…

Kebahagiaan Sang Peri terletak pada kebahagiaan sang pangerannya….

Sang peri akan bahagia hanya bila sang pangerannya juga bahagia…

Meski takdir kelak memisahkan mereka….

Meski kelak mereka takkan bersama….

Tapi cinta mereka ABADI…

Dan akan terus hidup SELAMANYA…

Hingga tutup usia…

Dan hingga seluruh muka bumi ini hancur…

Tapi rasa yang amat begitu kuat itu…

Akan selalu hidup dalam naungan cinta…

“BerHarap Semua kaN iNdaH paDa wakTunya…”

“BerHarap Semua kaN iNdaH paDa wakTunya…”


Pernah ku mendengar orang berkata …

BaHwa semua kan Indah pada waktunYa

Bahwa bahagia kan datang pada saatnya….

Akankah itu benar…

Akankah itu nyata…???

Entahlah …..

Tapi doa akan terus terpancar kehadapan iLahi robbi…

Dan haraP kan terus kucetuskan…

Akhirnya kini…

Sang Peri Tidur menjalani kembali saat indah bersama Sang Pangeran

Dengan rasa cinta yang semakin kuat…

Sekuat baja dan setegar tiang besi

Wahai sang pangeran..

Tetaplah begini..

Jangan pernah berubah…

Tetaplah disamping sang peri tidur …

Dan tetaplah saling menguatkan satu sama lain….

Karena sang peri tidur tak ingin kehilanganmu..

Apalagi meninggalkan mu hanya demi pangeran yang lain….

Dan langitpun kembali tersenyum senang…

Pohon pohon bertepuk tangan kegirangan….

angin angin berlarian bahagia…

percayalah..

semua kan indah pada waktunya…

meski tak tau apa dan bagaimana bentuk keindahan itu….