Selasa, 10 November 2009

“Butiran Air maTa sang peri "

“Butiran Air maTa sang peri

cahaya bintang mengelilingi air mata sang peri tidur

air mata sang peri tidur bercucuran melawan hembusan angin

dapatkah sang pangeran merasakannya??

kesunyian bergetar kini ia rasa

sang peri tidur melukis di secarik kertas putih, bermandikan air mata..

sekalipun dengan mata tertutup,

tapi lukisan itu tiada bercacat

kehangatan senyum sang pangeran pembawa panah asmara membalut hati sang peri tidur

apakah ini perasaan cinta yang sesungguhnya???

Yang begitu menusuk hingga ke urat empedu, sehingga

sang peri tidur bisa melihat sang pangeran sekalipun matanya tertutup

kemudian tiba kembali jeritan hati itu..

aPa cinta ini salah??

Meski cinta ini salah..

tapi sang peri tidur tak akan melepaskannya,

karena itu adalah sang pangeran pembawa panah asmara yang begitu menusuk jantungnya dan pembawa gelembung-gelembung cinta

sang peri tidur berjalan dalam kenangan

air mata tumpah di hati sang peri tidur

apa yang harus dia kukan?

lihatlah kini sang peri tidur seperti bintang di langit

tak bisakah sang pangeran menjadi satu-satunya cinta di hati sang peri tidur

bagai bintang yang berjuta itu…

namun ada satu yang terlebih terang..

seperti itulah pangeran

Meski cinta ini salah

tapi sang peri tidur tak akan melepaskannya,

karena itu adalah sang pangeran pembawa gelembung cinta yang berbungkus kebahagian…

rasa sayangnya kini begitu membaja…

disisi lain jeritan hatinya sungguh menyiksa jiwa…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar