Selasa, 10 November 2009

“KeterBukaan di tempaT teriNdah itu..”

“KeterBukaan di tempaT teriNdah itu..”

sometiMes yOu migHt feel that You’ll be happier aLone…

But iTs aLways nice tO have someone tO haze aRound with..

someone tO tHing aBout…

sOmeoNe tO care about…

someone tO sHare yOur joY…

so take a cHance…

You’ll never Now what yOu will geT…

uNtiL yOu have really tired…

sO iF thEre’s somebody yOu miss

tell them that yOu dO…

Cause there’s something oNLy Love caN dO…

Ketika semua terungkap…

ketiKa Sang pangeran harus mengetahui semua jeritan hati sang peri…

Angin melambai kasar dengan cepat…

Daun-daun memekik dengan pelan…

Kayu kayu memucat…

Dan gelas serta piring-piring kaca ikut menjerit pelan…

Digenggamnya erat sang pangerat..

Eratt.. pegangan itu karena sang peri takut pegangan itu akan lepas…

Takutt…

Sang peri saat itu sangan amat begitu takut…

Takut setakut-takutnya….

Karena “kehilangan sang pangeran” adalah satu2nya yang dipikir sang peri tidur saat itu…

Eratt..

Dieratkannya lagi pegangan itu…

Karena takut lepass, karena peri tidur tak ingin lepass…

Peri tidur bersenandung perih dengan lirih…

Peri tidur bernyanyi geram dengan tangis…

Peri tidur siap… saat itu dia siapp akan apa yg dimaksud dengan kata “konsekuensi”, “resiko” atau apalah…

Meski dia tersiksa dan remuk bahkan hancur.. namun dya tak ingin sang pangeran yang kini disampingnya ini tersakiti.. apalagi olehnya…


Oh tuhan…

Mengapa jeritan itu harus terungkapp…

Padahal peri tidur sungguh sdikitpun tak ingin kehilangan sang pangeran…

Ketika jeritan itu tlah terungkap semua…

Dan perih, remuk rauman jiwa tlah terang sudah…

Pangeran terdiam dengan lelahnya…

Dan kemudiann…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar